Kamis, 24 November 2016

Angin Segar Bagi Pengusaha Krupuk Puli Pasirian

Permasalahan yang seakan tak berujung selama ini mulai menemukan titik terang. Penggunaan bleng yang marak dilakukan oleh pengusaha krupuk puli di Pasirian lambat laun menemukan solusi yang cukup membanggakan. Pembinaan dan riset yang cukup lama membuahkan hasil yang menyegarkan.

Banyak pihak yang telah turun langsung melakukan pembinaan dan mencari alternatif pengganti bleng mulai dari puskesmas, dinas kesehatan, bahkan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya turun langsung menemui pengrajin kerupuk di Pasirian.

Pada Hari Jumat, 18 November 2016 bertempat di ruang pertemuan Desa Pasirian dilakukan pertemuan untuk membahas keberlanjutan pengusaha krupuk puli Pasirian. Pertama diisi oleh Bapak Dayat yang memberikan materi tata cara memperoleh Sertifikat P-IRT dan memaparkan alternatif pemecahan masalah yang tak kunjung usai tersebut. Mas Dayat, sapaan akrab beliau memaparkan resep pembuatan krupuk puli tanpa menggunakan bleng. Pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara mengganti rol mesin yang awalnya menggunakan stainless menjadi teflon tujuannya adalah agar tidak lengket ketika di rol, kedua dengan menggunakan tepung bumbu "telor emas" yang diproduksi oleh Mas Dayat. Penggunaan kedua cara tersebut telah diujicoba oleh beberapa pengrajin krupuk dan terbukti menghasilkan krupuk dengan kualitas yang tak kalah dengan saat menggunakan bleng.

Ke depan akan dibentuk paguyuban pengrajin krupuk puli Pasirian yang menjadi wadah untuk saling berbagi, agar krupuk khas Pasirian ini menjadi semakin laris manis. Beberapa waktu yang lalu juga telah ada pembinaan dari dinas perdagangan yang bertujuan untuk cara pemasaran produk yang baik. Perlu diketahui, Kecamatan Pasirian merupakan kecamatan dengan tingkat perekonomian tertinggi kedua setelah Lumajang. Harapannya, Perekonomian yang maju ini juga diikuti dengan derajat kesehatan yang juga baik,
(mr_bas)




Cegah DBD, Puskesmas Pasirian Galakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk


Seakan menjadi agenda rutin tahunan, penyakit karena vektor nyamuk kerap terjadi di akhir tahun. Pada bulan Oktober dan November kejadian penyakit tersebut meningkat. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegahnya, karena jika  terlambat ditangani bisa berdampak pada kematian.

Beruntung Puskesmas Pasirian bergerak cepat dan tanggap melihat fenomena ini. Pemegang program demam berdarah Dadang Sundawa yang akrab disebut gus dadang  sangat bersemangat mengajak semua masyarakat untuk melakukan pencegahan demam berdarah.

Semua perawat dan bidan desa bahu-membahu melakukan pemberantasan sarang nyamuk, tak ketinggalan para kader yang sangat berperan penting dalam memdukung upaya kesehatan masyarakat turut bersama turun langsung ke lapangan memberantas sarang nyamuk. Dari unsur TNI juga membantu melaksanakan pencegahan demam berdarah.







Kejadian demam berdarah terbanyak berada di Desa Madurejo, sehingga dilakukan fogging di desa tersebut. Pada dasarnya pencegahan 3 M Plus lebih baik dari pada melakukan pengasapan. Kegiatan 3 M Plus mudah dikerjakan, namun sulit dibiasakan. Hal inilah yang menjadi sebab terjadinya kasus demam berdarah terus terjadi.






Sosialisasi mengenai bahaya demam berdarah selama ini telah dilakukan, namun tidak semua masyarakat sadar dan melakukan pencegahan demam berdarah di lingkungannya. Siskamling DBD seakan menjadi angin segar untuk mengatasi permasalahan ini. 
PSN DBD berfungsi untuk memutus rantai penularan DBD karena terdapat kegiatan Menutup, Menguras, dan Mengubur tempat tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk disertai cara efektif lain untuk menghindari gigitan nyamuk (3M Plus). Untuk meningkatakan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan PSN, maka dicetuskanlah metode Siskamling DBD. Kegiatan ini mengambil gagasan dari kegiatan siskamling (sistem Keamanan Lingkungan) yang selama ini dilaksanakan pada malam hari untuk menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal.
Siskamling DBD adalah gerakan PSN-DBD yang ditujukan untuk membangun peran serta aktif masyarakat dalam upaya penanggulangan penyakit DBD di Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini dilaksanakan oleh warga dengan membentuk tim-tim kecil di RT masing-masing, 1 tim beranggotakan 5 orang (ibu-ibu), 1 KK 1 orang.  Kemudian tim-tim tersebut melakukan kegiatan PSN-DBD di RT masing-masing yang dilaksanakan 1 minggu sekali dengan jadwal hari pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah (mirip jadwal siskamling desa). (www.http://dinkes.lumajangkab.go.id)

Gerakan Siskamling DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pasirian belum berjalan optimal, harapannya ke depan kegiatan ini berjalan rutin, sehingga kejadian DBD dapat di tekan.
(mr_bas)

Isak Tangis Warnai Pisah Kenang Keluarga Puspa

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan...
Pisah tak berarti melupakan..
Secara lahir terpisah,
Namun batin tetaplah sama..
Selamanya..
Kita Saudara..









Tangis kian pecah kala bibir manis bersenandung
Lagu Semua tentang Kita


"Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati


Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa


Teringat di saat kita tertawa bersama
Ceritakan semua tentang kita



Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa"




Rabu, 16 November 2016
bertempat di ruang pertemuan Pondok Asri Lumajang
Senyum menjadi haru, ketika acara dimulai
Hati terasa bergetar,
Jantung makin kencang berdetak

Melepaskan dan mengenang selamanya
Sahabat, saudara seperjuangan
yang telah berjuang membesarkan puskesmas Pasirian

Banyak cerita
Canda dan tawa telah dilalui bersama
Hasil nyata di depan mata
Banyak prestasi yang telah diraih bersama
Terima kasih saudaraku..
Semoga kita sukses bersama dimanapun berada

(mr_bas)

Rabu, 16 November 2016

Serba-Serbi Tes Kebugaran Bersama Tim BKOR Kabupaten Lumajang

Tepat pukul 06.00 WIB pada hari Jumat, 11 November 2016 halaman depan Puskesmas Pasirian sudah dipenuhi kerumunan massa yang akan melakukan demo.. eehh kok demo toh. Maksudnya demo masak.. Salah salah.. mau tes kebugaran.. Wiiihh Asooy Pak De...

Pagi itu terasa begitu segar, hiruk pikuk keramaian jalan tak terhirau. Semua bibir tersenyum begitu sumringah melepas rindu bersama sang mantan.. (kok sang mantan?) tapi memang ada loh yang ketemu dengan mantan di acara itu hehehe tapi gak boleh sebut merk... kembali ke senyum sumringah.. mereka tersenyum lepas karena bertemu dengan teman sejawat yang kebetulan sama-sama mengikuti tes kebugaran.

Pengelola Program KESORGA (Kesehatan Olah Raga) Puskesmas Pasirian mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk melihat tingkat kebugaran para karyawan Puskesmas Pasirian dan jejaringnya serta para kepala SD se Kecamatan Pasirian, ujar wanita cantik yang akrab disapa Mbak Indah itu.

Kemudian acara dimulai dengan pemberian arahan oleh Tim BKOR Lumajang. Namun sebelum acara dimulai para peserta diberikan nomor dada, dan juga tak jarang yang berselfie-selfie ria.

Foto Bidan-Bidan dan Perawat-Perawat Keceh Badai

Foto Ibu Tiri bersama Anaknya

Foto-foto diatas menunjukkan betapa semangatnya para peserta. Acara pun dimulai, peserta berbaris rapi mendengarkan arahan dari Tim BKOR Lumajang dilanjutkan dengan mengukur denyut nadi.


Silahkan diukur denyut nadinya masing-masing pak buk :) 

Duuhhh kok ndak ketemu yaa denyut nadiku??? :( :(

Bu Sulis siap-siap lari loh bu..

Pertandingan pun dimulai...
Ada yang benar-benar semangat mengelilingi puskesmas sebanyak 4 kali ada pula yang tidak kuat dan hanya jalan-jalan syanteek sambil ngerumpik.. kayaknya in gengnya Bu Sun dan Bu Rofik deh.. wkwkwkwk ampun buuk..

Setelah puas lari keliling puskesmas sebanyak 4 kali sesi berikutnya adalah jreeng jreeeng....
1. Sit Up
2. Push Up
3. Tes Kelenturan

Berikut foto-foto keseruan acara tersebut.

Duuuhhh ekspresinya gak nguwati buuuk... sebut saja Bu Pink... 

Pak Gogon Semangat Lohh.. ada Pak Budi di depan..

Ini tes kelenturan loh ya bukan sedang di rukyah ... wkwkwk

P. Honip War Biasah..

Si Bapak megangnya penuh perasaan yaah..

Beginilah kalo ibuk-ibuk sedang kumpul.. bawaannya mau selpi mulu

Jangan salah tingkah yaa buuk

Arek iki menang gayae tok.. wkwkwkwk piiiss...

Mbah Dukun sedang mengobati pasiennya..

Selasa, 15 November 2016

SIAP AKREDITASI, Pengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Puskesmas Pasirian Ikuti Desiminasi K3 Puskesmas


Sabtu, 12 November 2016 di Ruang Pertemuan Pisang Agung Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang menjadi pemandangan yang baru, pasalnya meskipun hari Sabtu yang biasanya libur pada hari tersebut dilaksanakan Desiminasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Puskesmas. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mempersiapkan semua pengelola Pos UKK Puskesmas se Kabupaten Lumajang dalam menghadapi akreditasi Puskesmas yang sudah di depan mata.

Tepat pukul 09.16 WIB pemateri dari RSUD dr. Soetomo Surabaya hadir dan memberikan materi tentang Indikator Penilaian K3 di Puskesmas. Beliau adalah Bapak Suhariono, S.T., M.M., merupakan sekretaris komite K3RS RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Ada beberapa indikator yang harus dipenuhi salah satunya adalah pemasangan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan jalur evakuasi. Pemasangan APAR dan Jalur Evakuasi tidak boleh sembarangan, ada standartnya sendiri. Peserta tampak antusias dan banyak berdiskusi dalam kegiatan tersebut. Semoga Akreditasi tahun 2017 berjalan lancar aamiin.. (mr_bas).




dr. Lya Aristini Paparkan Pasirian Penyumbang HIV-AIDS tertinggi di Lumajang


Sekitar 120 siswa-siswi SMKN Pasirian mengikuti workshop kesehatan remaja di Gedung Pertemuan SMKN Pasirian pada hari Selasa, 08 November 2016. Acara tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemilihan Duta Kesehatan Remaja Kabupaten Lumajang, dimana salah satu siswa dari SMKN Pasirian menjadi salah satu finalis 10 besar kegiatan tersebut. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah memberikan pengetahuan tentang kesehatan pada remaja agar dapat mencegah terjadinya permasalahan kesehatan pada remaja.

Materi yang diberikan sangat variatif dan disampaikan oleh pakarnya langsung. Seperti materi NAPZA misalkan mendatangkan pemateri dari BNN Kabupaten Lumajang. Puskesmas Pasirian dalam hal ini diwakili oleh dr. Lya Aristini menyampaikan materi tentang HIV-AIDS.

Beliau menyampaikan penyebaran virus HIV di Pasirian tergolong tinggi dan Kecamatan Pasirian menjadi penyumbang penderita HIV nomor satu di Lumajang. Peserta sangat antusias menerima paparan materi dari dr. Lya. Mereka terlihat tercengang mendengarkan paparan tersebut, karena mengetahui dampak buruk dari penularan HIV-AIDS.

MERIAH!!! LOMBA SENAM CTPS BIKIN KAPUS PASIRIAN IKUT BERGOYANG




Penyelenggaraan Lomba Senam CTPS dalam Rangka HKN 52 tahun 2016 telah usai. Pagi yang gelap diselimuti awan pekat diikuti rintikan hujan tak menyurutkan semangat para peserta lomba Senam CTPS. Beberapa peserta hadir sebelum jam 07.00 dan telah mengenakan kostum unik lengkap dengan make upnya. Tatanan rambut yang apik juga menambah tampilan peserta menjadi lebih menawan.

Diikuti oleh 17 sekolah tingkat SD/MI se Wilayah Kerja Puskesmas Pasirian. Acara dilaksanakan pada hari Rabu, 09 November 2016 di Gedung Guru Kecamatan Pasirian berlangsung meriah dan membuat semua hadirin dan penonton ingin bergoyang. Tak ketinggalan Kepala Puskesmas Pasirian, dr. Miftachul Ulum juga ikut “goyang” bersama seluruh peserta.




Dalam sambutannya dr. Miftachul Ulum selaku Kepala Puskesmas Pasirian menyampaikan bahwa, acara tersebut diharapkan tidak hanya berhenti setelah lomba usai. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun perlu dibiasakan karena mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit sebesar 45%. Lomba senam CTPS ini hanya sebagai perangsang agar siswa-siswi SD dapat mandiri mencuci tangan pakai sabun setiap hari baik di rumah maupun di sekolah.



Dewan Juri terlihat kebingungan dalam menilai peserta, karena peserta menampilkan gerakan dan penampilan terbaiknya. Beberapa peserta mengaku telah mempersiapkan dari jauh hari, namun ada pula yang latihannya hanya dua hari. “Luar Biasa.. kegiatan ini diluar apa yang saya bayangkan selama ini. Semua peserta tampil maksimal.. Keren!!! Semoga tahun depan bias melaksanakan yang lebih meriah” ungkap pelaksana kegiatan ini, petugas Promkes Puskesmas Pasirian Moh. Riyan Basofi, S.KM.


Lolos sebagai Juara 1 berhasil diraih oleh SDN Pasirian 04. Formasinya menarik, kompak dan kostumnya unik. Disusul juara 2 tak ketinggalan dari Desa Selok Awar-Awar yaitu MI Nurul Islam Selok Awar-Awar. Kostum hijau putih menjadi ciri khas MI dan menarik perhatian para hadirin. Juara 3 diraih oleh SDN Pasirian 02 dengan komposisi 5 putra dan 5 putri menjadi hal yang berbeda dengan sebagian besar peserta lain yang hanya menampilkan putri.

Juara 1 s.d Harapan 3


Juara 1 SDN Pasirian 04



Juara 2 MI Nurul Islam Selok Awar-Awar



Juara 3 SDN Pasirian 02


Kamis, 03 November 2016

Cegah KLB Keracunan Makanan, Puskesmas Pasirian Lakukan Pembinaan Warung Sehat



Makanan adalah kebutuhan pokok manusia sehari-hari. Pada umumnya manusia makan tiga kali sehari. Orang yang bekerja biasanya pada jam makan siang lebih memilih menyantap makanan di rumah makan atau di warung. Pasirian merupakan kecamatan yang memiliki pertumbuhan perekonomian tertinggi kedua di Lumajang. Di Pasirian banyak berdiri warung dan rumah makan yang diminati oleh masyarakat. Berbagai jenis makanan tersedia disana.

Melihat banyaknya kasus Kejadian Luar Biasa (KLB), Puskesmas Pasirian merasa perlu melakukan pembinaan pada warung-warung yang ada di Pasirian. Sehingga pada tanggal 25 Oktober 2016 bertempat di ruang pertemuan Puskesmas Pasirian dilakukan pembinaan pada 20 pemilik warung. Pada kesempatan tersebut dr. Miftachul Ulum selaku Kepala Puskesmas Pasirian mengatakan bahwa peserta dalam kegiatan tersebut bukan berarti warungnya tidak sehat, tetapi harapannya adalah pemilik warung yang dibina ini menjadi contoh bagi warung-warung yang lain.

Pemaparan yang pertama disampaikan oleh Moh. Riyan Basofi, S.KM., selaku pengelola program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pasirian. Ia memaparkan kasus keracunan makanan yang pernah terjadi. Selain itu ia juga menyampaikan materi mengenai pentingnya Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman yang harus diterapkan oleh pengusaha makanan atau pemilik warung. Higiene Sanitasi Makanan jika diterapkan dengan baik maka dapat mencegah terjadinya keracunan makanan. Perlu adanya kesadaran dan pembiasaan yang dilakukan terus menerus oleh pemilik warung agar prinsip dasar higiene sanitasi makanan dan minuman dapat diterapkan dengan baik.

Dilanjutkan materi kedua oleh pengelola program gizi kesehatan masyarakat yakni Sulismariyani, A.MG., yang menyampaikan 5 Kunci Keamanan Pangan. Kemudian beliau juga memberikan tips memilih garam yang beryodium kepada seluruh peserta. Peserta tampak antusian melakukan pemeriksaan garam menggunakan iodina test (mr_bas).


3 Wakil Puskesmas Pasirian Masuk Semi Final



Persiapan yang mepet tidak serta merta mengecilkan nyali perwakilan Duta Kesehatan Remaja dari Puskesmas Pasirian. Waktu satu minggu persiapan benar-benar dimanfaatkan oleh pengelola program remaja dan promkes Puskesmas Pasirian untuk memilih wakil terbaik dari kota bagian selatan Kabupaten Lumajang ini. Perwakilan dari Pasirian berasal dari SMKN Pasirian dan SMAN Pasiran masing-masing lima orang.

Pembekalan Peserta Duta Kesehatan Remaja dari Pasirian

Materi wajib yang perlu diketahui oleh peserta adalah Kesehatan Ibu dan Anak. Bidan Suniyah selaku pengelola program remaja Puskesmas Pasiran sangat bersemangat mempersiapkan dan membekali para duta mengenai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). "Saya tidak menargetkan harus menang, tetapi saya menginginkan adek-adek melakukan yang terbaik" ucapnya dengan tersenyum manis sembari siap-siap melaksanakan sholat ashar. Selain materi KIA para duta juga dibekali dengan permasalahan yang sering dihadapi oleh remaja. Sepuluh remaja perwakilan Puskesmas Pasirian mempersiapkan materi yang berbeda-beda, antara lain: Seks Pranikah, Kehamilan Tidak Diinginkan, HIV-AIDS, Penyalahgunaan Napza, Penyalahgunaan Alkohol, Merokok pada Remaja, Bullying pada Remaja, Gangguan Menstruasi, Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri, dan Kenakalan Remaja.

Setelah mempelajari dan mempersiapkan materi diatas kemudian petugas Promkes Puskesmas Pasirian yaitu Moh. Riyan Basofi, S.KM., memberikan materi tambahan antara lain: Pengembangan Kepribadian, Etiket Berbusana, Public Speaking, Tekning Presentasi dan Penguasaan Panggung pada semua duta. "Harapannya adalah agar mereka lebih percaya diri, tidak malu di depan orang banyak.. intinya agar lebih siap" ujarnya.



Acara tersebut diagendakan selama dua hari, yaitu pada hari Kamis dan Jumat tanggal 03 - 04 November 2016. Pada hari pertama dilaksanakan di Kampus Widya Gama Lumajang. Kabar yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya telah tiba, yakni tiga perwakilan dari Puskesmas Pasirian lolos ke babak semi final. Mereka akan dilombakan lagi pada hari kedua untuk memperebutkan juara 1, 2, dan 3. Semoga wakil pasirian dapat membawa naik baik Pasirian bahkan Lumajang ke event yang lebih besar lagi (mr_bas)











Pengen Masuk Surga? Jadilah Petugas Surveilans Epidemiologi


       Menjadi petugas kesehatan merupakan salah satu pekerjaan yang mulia. Apabila dilakukan dengan tulus akan berdampak positif pada derajat kesehatan masyarakat. Terdapat berbagai macam profesi dibidang kesehatan, salah satunya adalah petugas surveilans epidemiologi. Seorang petugas surveilans epidemiologi harus memiliki dasar keilmuan epidemiologi. Epidemiologi secara sederhana diartikan sebagai ilmu yang mempelajari frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor yang mempengaruhinya. Epidemiologi tidak hanya mempelajari penyakit menular, tetapi juga penyakit yang tidak menular. Dewasa ini Indonesia dihadapkan pada permasalahan tersebut, yaitu penyakit menular masih tinggi dan penyakit tidak menular juga tinggi. Disitulah peran Epidemiolog dibutuhkan.

       Pada hari Kamis, 03 November 2016 dilaksanakan Bimbingan Teknis bagi pengelola program Surveilans Epidemiologi Puskesmas dan Rumah Sakit di Ruang Pertemuan Pisang Agung Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. Pada kesempatan tersebut dihadiri oleh para petugas surveilans dari 25 puskesmas se Kabupaten Lumajang dan dari rumah sakit yang ada di Kabupaten Lumajang.

         Materi pertama tentang Metode Penyelidikan dan Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) yang disampaikan oleh Drs. Bambang W. Kartiko, M.Kes., dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Beliau menyampaikan, Jawa Timur mewarnai trend kasus KLB di Indonesia. Kasus KLB yang paling sering selama ini adalah KLB Keracunan Makanan. Metode yang tepat untuk menyelidikinya dengan melakukan wawancara mendalam pada korban. Setelah melakukan wawancara kemudian dianalisis, sehingga pada akhirnya akan diketahui penyebabnya. Selama ini kasus KLB keracunan makanan sering disebabkan oleh tiga jenis bakteri, yakni Salmonella, E.coli, dan S. aureus. Tiap bakteri memiliki gejala khas yang dapat diketahui dengan melihat masa inkubasinya. Sehingga pengetahuan ini wajib diketahui oleh semua petugas surveilans epidemiologi.

      Ada hal yang menarik yang disampaikan oleh Bapak BWK, sebutan untuk Pak Bambang. "Petugas Surveilans adalah orang pertama dibidang kesehatan yang akan masuk surga" ujarnya. Semua peserta tertegun penasaran ingin mengetahui dalilnya. Kemudian Pria yang juga aktif mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tersebut menambahkan bahwa, Petugas Surveilans Epidemiologi ketika ada kasus dilapangan berperan banyak. Pasien atau korban yang dibantu sering kali mendoakan petugas semoga diberikan balasan yang baik oleh Allah. Begitulah beliau mengkisahkan pengalamannya pada saat di lapangan.

        Materi kedua diisi oleh Bapak Sugeng yang juga dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Beliau memaparkan materi tentang EWARS (Early Warning Alert and Respon System) atau biasa disebut Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon. EWARS dilaporkan dengan cara mengirim sms pada pusat. Laporan Ewars disebut juga dengan laporan mingguan karena dilakukan tiap minggu. Manfaat dari laporan tersebut adalah untuk merespon secara cepat jika terdapat kasus KLB.

        Sebagai penutup sekaligus menyampaikan materi yang ketiga Bapak Munif Arifin, S.KM., M.PH., dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang menyampaikan perlunya ketelatenan menjadi seorang surveilans epidemiologi. Petugas surveilans harus teliti dan ikhlas menjalankan tugasnya agar dapat menganalisis dan menyampaikan masalah kesehatan yang ditemui.

       Hadir pula peserta termuda yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut berasal dari Puskesmas Pasirian, namanya Moh. Riyan Basofi. Ia adalah petugas surveilans epidemiologi yang masih barubergabung dengan Puskesmas Pasirian. Pria lulusan FKM UNEJ ini menyatakan bangga menjadi seorang S.KM (Sarjana Kesehatan Masyarakat), karena pada saat kuliah ia mengaku mempelajari banyak hal salah satunya adalah epidemiologi. "Kini saya siap menyumbangkan keahlian saya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, bukan hanya menyampaikan teori tetapi harus turun langsung pada masyarakat", ujar pria manis yang sedikit berisi tersebut (mr_bas).

Selasa, 01 November 2016

Manfaatkan Media Online Petugas Promkes Puskesmas Pasirian Ikuti Bimtek






Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat semakin mudah mengakses informasi. Informasi konvensional yang selama ini dilakukan untuk mensosialisasikan kesehatan memiliki kelemahan, yaitu cakupannya kurang luas. Berbeda dengan informasi online, informasi ini lebih mudah diakses masyarakat dari berbagai kalangan. Menangkap peluang tersebut maka Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Pembuatan Blog untuk meningkatkan pemanfaatan blog dan penyebarluasan informasi kesehatan berbasis online di Kabupaten Lumajang pada hari Selasa, 01 November 2016.

Pada kesempatan tersebut Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang yaitu dr. Bayu Wibowo, IGN yang membuka acara dan memberikan arahan terkait kelancaran kegiatan tersebut. "Kami berharap, informasi kesehatan tidak hanya disebarluaskan secara konvensional. Petugas Kesehatan harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada guna menyebarluaskan informasi kesehatan pada masyarakat" ujarnya dalam pembukaan acara Bimtek Pengelolaan Blog.

Berdasarkan informasi dari panitia, kegiatan Bimtek dijadwalkan selama dua hari dan diikuti oleh pengelola program promkes puskesmas se Kabupaten Lumajang dan tim website Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. Peserta sangat antusias mengikuti acara tersebut, terbukti banyak peserta yang bertanya dan aktif berdiskusi. Bukan hanya pemamaran materi yang disampaikan oleh pemateri, tetapi langsung praktek membuat blog. Pada hari pertama materi diisi oleh Guru dari SMKN 1 Lumajang yakni M. Fendi Kurniawan, S.T. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang pertemuan Pisang Agung Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang

Salah satu peserta yang tampak sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut berasal dari Puskesmas Pasirian. "Pengelola Promkes merupakan ujung tombak peningkatan kesehatan masyarakat, sehingga kegiatan ini sangat penting diikuti untuk mendukung upaya promotif pada masyarakat" ujar pengelola Promkes Puskesmas Pasirian yang biasa dipanggil Ryan ini. Ia menambahkan bahwa ketika kuliah Ia sempat membuat blog karena tugas kuliah, setelah mata kuliahnya usai blog yang telah dibuat tida pernah memposting kembali, "Kegiatan ini me-refresh kemampuan saya kembali mengenai pemanfaat blog. Dulu ketika kuliah ada tugas membuat blog, tetapi sudah lama tidak digunakan" tambah pria Lulusan FKM UNEJ yang akan diwisuda tanggal 05 November 2016 mendatang ini (mr_bas).

Memasyarakatkan Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak Sejak Dini Melalui Lomba Senam CTPS



Lomba Senam CTPS dalam Rangka HKN ke 52 tahun 2016 Puskesmas Pasirian

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 52 tahun 2016, dengan bangga Puskesmas Pasirian mempersembahkan Lomba Senam CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Kegiatan tersebut dijadwalkan pada hari Rabu, tanggal 09 November 2016 dimulai dari pukul 07.30 hingga selesai. Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2016 bertema "Masyarakat Hidup Sehat Indonesia Kuat". Menurut pengelola Program Promosi Kesehatan Puskesmas Pasirian, Moh. Riyan Basofi, S.KM., "Lomba senam CTPS tersebut merupakan salah satu upaya untuk membiasakan perilaku cuci tangan pakai sabun sejak dini pada anak, sehingga anak akan terbiasa hidup sehat dan Generasi Indonesia menjadi Kuat".

Peserta Lomba berasal dari sekolah tingkat SD/MI se-wilayah kerja Puskesmas Pasirian yang berjumlah 30 sekolah. Para peserta sangat antusias mengikuti lomba yang dimaksud, hal ini dapat dilihat jumlah sekolah yang telah mendaftarkan diri di Puskesmas Pasirian. Menurut penuturan salah satu guru SD di wilayah kerja Puskesmas Pasirian, lomba ini sangat menarik dan menyenangkan. Lagu pengiring yang disediakan panitia dapat meningkatkan semangat peserta.

Pendaftaran telah dibuka sejak tanggal 17 Oktober 2016 dan akan ditutup pada tanggal 5 November 2016. Pemenang akan dipilih 3 besar terbaik yang memperebutkan juara 1, 2, dan 3. Kriteria lomba didasarkan pada kreativitas gerakan, kostum, dan kekompakan. Juri berasal dari Puskesmas Pasirian yang sudah berkompeten dibidangnya. Juri 1 adalah Bapak Budi yang akan menilai dari konten seni, Juri 2 adalah Ibu Yuyun yang akan menilai kostum, dan Juri 3 adalah Mas Riyan yang akan menilai kekompakan gerakan cuci tangan yang diperagakan oleh peserta. 

Kepala Puskesmas Pasirian, dr. Miftachul Ulum menuturkan "Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kerjasama kami dengan lintas sektor, selama ini kegiatan PHBS sekolah hanya pada penyuluhan dan survei PHBS. Tahun ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 52 tahun 2016, kami menginginkan sesuatu yang baru dan meriah. Lomba Senam CTPS ini wujudnya".

Mengingat banyaknya peserta yang mengikuti lomba tersebut, maka memerlukan tempat yang mendukung pula. Karena keterbatasan tempat di Puskesmas Pasirian, maka kegiatan lomba yang rencananya akan dilaksanakan di ruang pertemuan Puskesmas Pasirian dipindahkan di Gedung Guru Kecamatan Pasirian (mr_bas).

Lagu Pengiring dapat diunduh di https://www.4shared.com/mp3/samj4LPTba/1Musik_Cuci_Tangan.htm

Profil Puskesmas

 Kondisi  Geografis
Kecamatan Pasirian terletak di sebelah selatan Kabupaten Lumajang. Luas wilayah kerja Puskesmas Pasirian sebesar 68,21 km2. Batas wilayah kerja Puskesmas Pasirian sebagai berikut :
Batas Sebelah Utara                : Kecamatan Tempeh
Batas Sebelah Selatan             : Samudera Hindia
Batas Sebelah Barat                : Kecamatan Candipuro
Batas Sebelah Timur               : Kecamatan Tempeh
Kondisi topografi wilayah Puskesmas Pasirian merupakan dataran rendah dengan jumlah desa sebanyak tujuh desa yaitu Selok Awar-awar, Condro, Madurejo, Pasirian, Sememu, Nguter dan Selok Anyar.